MUTIARA tapioka asal Taiwan kini semakin mendunia. Apalagi saat Hillary Clinton mencobanya di Yonkers, sebuah gerai milk tea di New York, Amerika Serikat pada April 2016. Dia sempat memberikan komentar “I’ve never had chewy tea before!” Orang semakin penasaran.
Ya boba telah merebut popularitas internasional selama beberapa dekade terakhir. Tidak ada minuman yang menjadi tren dan bertahan sama seperti yang diraih oleh penggemarnya selama satu setengah dekade terakhir. Bisa jadi orang sudah bosan dengan minuman penghilang rasa haus, minum kini juga semakin bergaya. Boba memang memiliki keunggulan fotogenik, cantik saat diajak foto. Belum lagi saat dipadankan dengan gula merah, keju cair, minuman berwarna lain dengan rasa yang beragam, ditambah buah-buahan segar juga kemasan yang tidak kalah cantik.
Booming si tapioka ini bahkan mendapatkan dukungan dari selebritas YouTuber dan idola J-pop. Di Indonesia, minuman dengan boba juga tidak kalah menjamur. Boba mudah ditemui bahkan di gang-gang sempit di Jakarta hingga pusat perbelanjaan. Dengan variasi harga yang tentu saja beragam.
Banyak pula meme terkait boba yang kemudian bermunculan. Ada beberapa meme yang menceritakan kartu kredit yang kebanyakan untuk membeli boba. Ada pula yang mencitrakan boba menjadi kebutuhan mewah, tidak seperti orang ‘lama’ yang kebutuhannya hanya kerja dan istirahat. Ada lain lagi yang tidak rela boba-nya diminta partner dengan cara memencet sedotan. Bahkan ada yang membuat meme menuliskan, Boba menyebabkan kebangkrutan. Banyak cara kocak menyampaikan betapa enaknya boba dibuat sukarela oleh penggemarnya dan kemudian bersliweran di media sosial.
Jika tagihan membengkak, sepertinya itu mendekati kebenaran. Mengapa demikian? Menurut Allied Market Research, pasar boba secara global dihargai US$ 1.957 juta pada tahun 2016 dan diproyeksikan akan mencapai US$ 3.214 juta pada tahun 2023. Fantastis bukan?
Di Indonesia, minuman tradisional juga tidak kalah menarik. Cendol misalnya, juga telah lama menempati hati di mata penggemarnya. Selain cendol, ada juga es doger, es pisang ijo, es selendang mayang, es podeng, es timun, dan masih banyak lagi. Ayo dong coba juga kuliner lokal ini, siapa tahu Anda bisa pindah ke lain hati. (RH)