Suku Baduy bukanlah suku yang tidak tersentuh peradaban modern sama sekali. Mereka membatasi diri dari kehidupan modern demi menjaga keseimbangan tradisi dan menunaikan wasiat para leluhur.
Selaras dengan prinsip dari brand UMKM asal Baduy, Karya Heuleut Kanekes yang digerakkan oleh Amir Bin Salim (@amir_sascin_baduy). Usaha yang dijalankan Amir tak sekadar berorientasi pada omset. Amir tetap menjaga nilai sakral dalam proses produksi. Sejatinya, kain tenun Baduy dianggap sakral dan memiliki ritual khusus untuk membuatnya.
Nilai kearifan lokal dapat menjadi pembeda dan meningkatkan daya saing sebuah UMKM. Hasilnya tak selalu harus dalam bentuk omset besar. Paling tidak, karya yang dihasilkan dapat dianggap sebagai bentuk pelestarian budaya dan akar tradisi yang melekat.
Bersama Tabungan BRI Simpedes (@bankbri_id), Mantri BRI, dan aktivis brand lokal UMKM kuliner, PETUALANGAN BRILIAN The Series kali ini mengulas perjuangan sebuah UMKM tumbuh di tengah kehidupan masyarakat adat Baduy.
Saksikan bagaimana pelaku usaha memahami value dan identitas brand yang dimiliki. Selengkapnya dalam PETUALANGAN BRILIAN Episode 13 “MENENUN TRADISI, MENGUSUNG IDENTITAS”, Sabtu pukul 20.00 di Kompas TV.
#BankBRI #SimpedesBisa #SimpedesSiSerbaBisa #MemberiMaknaUMKM #brandlokal #brand #Indonesia #brandadventureindonesia #Ad