Brand Adventure Indonesia
No Result
View All Result
  • HOME
  • TENTANG KAMI
  • EPISODE
  • UNDUH
  • TANYA JAWAB
  • HUBUNGI KAMI
  • KEANGGOTAAN
  • MEMBER LOGIN
  • HOME
  • TENTANG KAMI
  • EPISODE
  • UNDUH
  • TANYA JAWAB
  • HUBUNGI KAMI
  • KEANGGOTAAN
  • MEMBER LOGIN
No Result
View All Result
Brand Adventure Indonesia
No Result
View All Result
Home Branding
Perjalanan Pencarian Laut Biru: Strategi Marketing dengan dukungan riset 100 tahun (part 2)

Perjalanan Pencarian Laut Biru: Strategi Marketing dengan dukungan riset 100 tahun (part 2)

Yogi Iskandar by Yogi Iskandar
Agustus 11, 2018
in Branding
403 13
1
572
SHARES
2.6k
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Bagaimana cara menggunakan Blue Ocean Strategy

Strategi Blue Ocean adalah sebuah strategi yang melibatkan seluruh aspek dari sebuah bisnis dan langkah – langkah tersebut tergantung market dan kita sendiri. Karena itu, tidak ada proses terperinci yang dapat digunakan oleh segala macam bisnis untuk menemukan sang laut biru. Namun, secara garis besar, bisnis – bisnis yang ingin menggunakan strategi ini dapat mengikuti hal – hal berikut :

Mengerti diri sendiri dan market

Langkah pertama dalam pencarian laut biru ini adalah untuk mengerti tentang kita sendiri dan market yang ingin dimasuki. “Kita sendiri” dalam kasus ini termasuk bisnis kita, sumber – sumber yang dapat kita gunakan, sekaligus juga kemampuan yang kita miliki. Kita harus mengerti benar semua aspek yang dapat membantu kita menemukan blue ocean. Harus mengerti market; tidak hanya mengenal target market, tetapi juga mengetahui mengapa market itu di target. Harus mengerti sumber- sumber apa saja yang dapat gunakan untuk berbisnis. Juga harus mengerti kekuatan dan kelemahan bisnis kita; hal apa saja yang dapat dilakukan, dan apa saja yang tidak bisa dilakukan untuk bersaing. Setelah mengerti benar bisnis kita dan market yang ingin kita masuki, maka bisa masuk langkah kedua.

Meningkatkan kekuatan, dan abaikan kelemahan

Setelah kita sudah mengerti market yang akan dimasuki dan kekuatan dan kelemahan bisnis kita, maka langkah berikutnya adalah untuk meningkatkan kekuatan yang akan menarik pelanggan dan mengabaikan kelemahan kita sama sekali. Pada contoh sebelumnya, Cirque du Soleil sadar bahwa kekuatan mereka adalah pada pertunjukan akrobat, penonton mereka pun tertarik untuk menonton pertunjukan akrobat tingkat tinggi. Cirque du Soleil juga sadar bahwa market yang mereka target tidak terlalu tertarik menonton pertunjukan melibatkan hewan. Karena itu, sumber – sumber yang sirkus lain gunakan untuk pertunjukan – pertunjukan lain, Cirque du Soleil menginvestasikan sumber – sumber yang mereka miliki hanya ke pertunjukan akrobat mereka. Mereka mencari pemain akrobat yang terbaik yang mereka bisa dapatkan, melatih mereka dengan segala sumber yang mereka bisa keluarkan, dll. Karena Cirque du Soleil telah mengerti bahwa mereka dapat bersaing dalam bidang akrobat, maka mereka meningkatkan pertunjukan akrobat mereka (yakni kekuatan mereka) dan mengurangi investasi terhadap pertunjukan – pertunjukan lainnya (yakni kelemahan mereka). Inilah hal yang harus dilakukan pada langkah kedua ini; mengerti keinginan target market kita, memperkuat faktor – faktor keunggulan kita, dan mengabaikan kelemahan yang tidak diperlukan untuk menarik pelanggan kita.

Bersaing di dalam market baru tersebut

Langkah terakhir adalah untuk menggunakan semua hal yang kita telah mengerti untuk melakukan bisnis di blue ocean yang berada di red ocean. Setelah berhasil mengidentifikasikan bagian market yang belum penuh dengan kompetisi, kita harus terus mengingat posisi kita di market. Jangan mencoba bersaing di sisi yang merupakan kelemahan bisnis kita atau sesuatu yang tidak menarik kepada market yang kita target. Juga ingat bahwa walaupun faktor yang kita pilih sebagai keunggulan kita sekarang adalah sebuah sisi di market yang tidak bisa disaingi bisnis lain, bukan berarti tidak mungkin ada bisnis baru yang bisa datang dan mengalahkan kita; keunggulan sebuah bisnis harus dikelola secara terus menerus. Karena kalau tidak, lautan biru yang kita bersusah payah temukan dapat kembali berubah menjadi lautan merah.

Related Posts:

  • Berpikir Terbalik_YT Thumb_18
    Kenali Calon Pembunuh Brandmu
  • Berpikir Terbalik_YT Thumb_14_3
    Bisnis jadi gelap, kalo tidak paham ini!
  • Berpikir Terbalik_YT Thumb_Eps 16
    Serba Salah dalam Membangun Brand
Previous Post

Perjalanan Pencarian Laut Biru: Strategi Marketing dengan dukungan riset 100 tahun (part 1)

Next Post

Marketing Myopia

Next Post
Marketing Myopia

Marketing Myopia

Comments 1

  1. Afrianj says:
    7 tahun ago

    Setuju sekali

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PANDUAN MEMBANGUN BRAND

PANDUAN MEMBANGUN BRAND

Kategori

  • Berita (49)
  • Berpikir Branding (13)
  • Biografi (3)
  • Branding (67)
  • E-commerce (16)
  • Episode BAI (184)
  • Iklan (18)
  • Jalan Terbalik (18)
  • Kata Bang Roy (4)
  • Manajemen (36)
  • Marketing (35)
  • Media Sosial (8)
  • Meja Kurator (9)
  • Navigasi Brand (5)
  • Petualangan BRILian (18)
  • SDM (26)
  • UKM Nation (2)

Grha Krisbiantoro,
Jalan Bromo K 8 Cibubur,
Jakarta Timur – Indonesia

+62 851 0095 2631 ( Mobile )
+62 21 2984 1896

Sosial Media

Copyright © 2023 Brand Adventure Indonesia - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang NKRI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • TENTANG KAMI
  • EPISODE
  • UNDUH
  • TANYA JAWAB
  • HUBUNGI KAMI
  • KEANGGOTAAN
  • MEMBER LOGIN

Copyright © 2023 Brand Adventure Indonesia - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang NKRI