Pentingnya Tim Kerja yang Solid
Sumber daya manusia merupakan faktor sentral dalam mengelola suatu organisasi. Setiap organisasi pasti lah memiliki visi dan tujuan yang menjadi sasaran untuk dicapai. Sebuah tujuan telah ditetapkan, langkah telah direncanakan, kegiatan telah dirancang, semua hal tersebut akan dapat terpenuhi sesuai harapan apabila dijalankan oleh orang-orang yang tepat.
Dalam kegiatan organisasi, rangkap tugas atau multitasking bukanlah hal yang asing. Seseorang mengerjakan 2–3 pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya sudah biasa terjadi dan hal tersebut dapat dimaklumi. Perangkapan tugas oleh satu penanggung jawab umumnya disebabkan karena kekurangan sumber daya manusia yang melaksanakannya. Bila terus didiamkan hal ini dapat menghambat tercapainya tujuan organisasi.
Sama halnya dengan bongkar pasang tim kerja. Berdasarkan dari yang pernah kami alami saat menangani klien, sebuah organisasi yang di dalamnya selalu berganti-ganti tim kerja, akan sulit memenuhi target yang telah ditetapkan sesuai rencana. Setiap kali tim kerja berganti, maka akan membutuhkan waktu dalam beradaptasi. Waktu yang sedianya ditentukan untuk melaksanakan langkah-langkah kerja, harus tertunda karena tim kerja yang ada di dalamnya harus mempelajari tugas dan tanggung jawabnya dari nol lagi.
Berapa lama waktu bagi seseorang untuk beradaptasi dengan tugas dan tanggung jawabnya yang baru? Hal tersebut tidak dapat dipastikan, karena setiap orang memiliki perbedaan dalam kemampuan beradaptasi. Semakin cepat seseorang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan tugas serta tanggung jawabnya, maka semakin cepat pula proses kerja dapat kembali berjalan normal sesuai target.
Bagaimana cara agar dapat mempermudah proses adaptasi seseorang dengan pekerjaan barunya? Sebuah sistem kerja merupakan salah satu solusi bagi masalah adaptasi seseorang terhadap pekerjaan barunya. Apabila sistem kerja telah terbentuk dengan baik, seperti cara melakukan pekerjaan, peralatan apa saja yang digunakan, standar hasil apa saja yang harus dipenuhi, pencatatan apa saja yang harus dilengkapi, dan lain sebagainya. Maka berdasarkan keseluruhan hal tersebut akan sangat membantu mempercepat proses adaptasi seseorang dengan pekerjaan barunya. Petunjuk dan cara kerja baku yang terangkai secara sistematik akan menjadi acuan kerjanya dan dapat pula menjadi bahan evaluasi kerja.
Bagaimana dengan tim kerja yang sudah tidak kompak dan saling menjatuhkan? Peran seorang pemimpin sangatlah diperlukan dalam menyamakan irama kerja dalam organisasi. Pemimpin bukan hanya sebagai pengatur dan pengawas saja, tetapi juga berperan untuk memberi arahan, bimbingan, petunjuk, serta bersama-sama tim kerjanya merubah lingkungan kerja yang sudah tidak kondusif menjadi lebih baik dan lebih nyaman. Membuat aturan main baru yang disepakati bersama, mendengarkan pendapat dan saran untuk peningkatan kualitas kerja, melakukan perbaikan sarana dan sebagainya sehingga semua pihak dapat merasakan perubahan yang lebih baik tersebut.
Dalam sistem kerja yang telah terpola dan terstruktur, banyak pihak yang terlibat di dalamnya. Bila satu bagian terhenti, maka akan mempengaruhi kinerja dari tim lainnya. Sehingga tidak ada lagi prinsip satu lebih penting daripada lainnya. Tiap bagian memiliki tanggung jawab dan kepentingannya masing-masing dalam derajat yang sama.
Menurut 4 Pilar Manajemen, penting sekali memiliki orang-orang dengan kemampuan dan tanggung jawab yang baik dalam masing-masing pilar tersebut, yaitu pada Pilar Sumber Daya Manusia, Pilar Operasional, Pilar Marketing, dan Pilar Finansial. Seperti halnya sebuah mobil, yang akan sulit melakukan perjalanan apabila salah satu rodanya kempes. Demikian pula organisasi.