Semakin banyak pertanyaan yang datang kepada kami dari para pelaku UMKM terkait dengan strategi pemasaran mereka, apakah mereka mau online atau offline? Jika sebagian sumber di luar mengatakan bahwa jaman ini adalah jamannya pemasaran digital (online) bukan offline lagi, maka hal ini ada benarnya namun semua itu tergantung dari pasar yang akan kita bidik. Jika pasar yang kita bidik terjaungkau dengan teknologi, maka pemasaran online sudah menjadi sebuah keharusan tetapi jika pasar yang kita bidik tidak sepenuhnya terjangkau teknologi maka pemasaran offline masih dibutuhkan.
Ketika menbaca salah satu tulisan dari pakar digital marketing yang menyatakan bahwa digital marketing tidak sepenuhnya powerful dalam membangun pemasaran produk maka kami pun mulai mencermati kondisi di lapangan. Penjualan retail modern (offline) mengalami penurunan, sementara penjualan online pun tidak mengalami peningkatan yang berarti atau bahkan menunjukkan adanya grafik yang menurun maka hal ini juga memberikan referensi yang baru bagi kami. Sementara pakar lain mengatakan bahwa saat ini banyak orang membelanjakan uangnya untuk wisata, meskipun dalam kondisi daya beli yang melemah.
Bagi kami SIAPA yang akan menjadi pasar dari produk kita adalah hal utama yang harus kami cermati, kemudian BAGAIMANA perilaku mereka adalah hal yang akan menentukan APA yang mereka butuhkan. Memiliki data yang akurat atas informasi-informasi di atas akan membantu kita dalam melakukan POSITIONING yang tepat. Menjawab APA yang dibutuhkan oleh pasar sebagainya perilaku sekelompok target merupakan hal yang penting dalam menentukan positioning.
Jika perilaku pasar kita tidak sepenuhnya memanfaatkan teknologi digital maka kami akan menjawab pertanyaan para pelaku UMKM bahwa mereka masih membutuhkan kemampuan pemasaran secara online, lain halnya jika memang pasar kita sepenuhnya telah memanfaatkan teknologi digital maka pemasaran online bisa menjadi strategi yang paling tepat dalam menyelesaikan masalah pemasaran.
Keriuhan dalam menanggapi perkembangan teknologi digital seolah ingin merubah semua strategi pemasaran menjadi digital, bahkan seperti mengabaikan masih pentingnya pemasaran offline dalam berbagai situasi pasar yang dihadapi. Kendala utama dalam jaman digital adalah membangun TRUST (kepercayaan) antara penjual dan pembeli, yang masih dalam proses yang nyata ke arah HIGH TRUST BUSINESS.
Dalam beberapa hal, terutama untuk trading berskala besar, kami masih melakukan kombinasi keduanya, yaitu promosi dan komunikasi secara online dan selanjutnya melakukan komunikasi secara offline. Kegiatan offline di sini lebih ke arah membangun TRUST dari pembel, terutama dalam kasus perdagangan ekspor. Kebutuhan TRUST ini bisa pada trust kepada pelaku bisnis maupun pada produk yang ditawarkan dalam perdagangan.
Tetapi secara umum, untuk para pelaku UMKM skala mikro dan kecil kami bisa mengatakan bahwa mereka harus membekali diri dengan kemampuan digital marketing karena skala bisnis mereka yang relatif kecil sehingga kendala TRUST tidak terlalu menghambat bisnis mereka. Bisnis retail online ini memang memungkinkan untuk dilakukan dengan full online, karena skala bisnis yang kecil dan hal ini cocok untuk UMKM skala mikro dan kecil. Namun untuk skala bisnis yang lebih besar, kombinasi offline sangat dibutuhkan, misalnya ketika pelaku UMKM sudah membidik pasar bisnis seperti distributor dan industri.
Jadi secara umum bisa kami katakan bahwa kita perlu membekali diri dengan kemampuan pemasaran offline dan online untuk saat ini, saat pasar masih belum sepenuhnya online. Mungkin ini adalah hal yang paling bijakasana yang bisa kami lakukan untuk menyikapi kondisi pasar dan kondisi jaman saat ini.