KINI tidak lagi zamannya bekerja dan berjuang sendiri di tengah modernisasi. Kunci keberhasilan masa kini adalah kolaborasi. Seperti yang dilakukan oleh Rihanna dan Louis Vuitton. Ini tidak lagi rumor, setelah CEO rumah mode Prancis Moet Hennesy – Louis Vuitton (LVMH), Bernard Arnault mengumumkannya. “Untuk mendukung Rihanna memulai Fenty Maison, kami telah membangun tim yang berbakat dan multikultural yang didukung oleh sumber daya perusahaan. Saya bangga bahwa LVMH memimpin usaha ini dan berharap itu akan sukses besar.”
Fenty adalah label kerja sama yang telah disetujui menjadi ‘milik Rihanna’. Hal ini sama seperti saat Rihanna bekerja sama dengan Puma, produk yang dihasilkan untuk label kecantikan menjadi Fenty Beauty dan label pakaian dalam Savage x Fenty. Fenty memang diambil dari nama belakang Rihanna, Robyn Rihanna Fenty.
Rihanna menilai kolaborasi ini merupakan momentum istimewa. “Arnault (CEO LVMH) sudah memberikan saya kesempatan unik untuk mengembangkan rumah mode di sektor mewah, tanpa batasan artistik,” kata Rihanna dalam keterangan pers.
Arnault menambahkan, “Melalui kemitraan di Fenty Beauty, saya menemukan pengusaha sejati, CEO sejati, dan pemimpin hebat. Dia secara alami menemukan tempat lengkapnya dalam LVMH,” katanya.
Dengan kolaborasi ini, Rihanna menjadi perempuan pertama yang membuat label fesyen di LVMH. “Rihanna akan menjadi wanita pertama yang menciptakan merek asli di LVMH, dan labelnya juga menjadi rumah mode pertama di LVMH sejak Christian Lacroix pada tahun 1987,” seperti dilansir oleh New York Times. CNN melaporkan, koleksi Fenty bakal berbasis di pusat mode dunia, Paris dan bakal dikembangkan langsung oleh Rihanna. “Ini akan berpusat pada Rihanna, dikembangkan olehnya, dengan visi membuat pakaian siap pakai, sepatu, dan aksesoris, termasuk komersial dan pemasaran,” pernyataan resmi dari LVMH. (RH)