Bapak Retail Indonesia
Saya Mengenal Pak Hari Darmawan pendiri Matahari Group ketika saya membantu proses pembuatan buku Retail Rules. Buku yang ditulis oleh Pak Yongky Susilo, Executive Director AC Nielsen dan Ibu Mesvara Kanjaya CEO Ranch Market Group yang sekarang menjadi buku pegangan banyak peritel Indonesia.
Saya bertemu empat mata di villanya yang sejuk di Taman Wisata Matahari, Puncak, Bogor, 8 tahun yang lalu. Pembicaraan kami sangat hangat layaknya seorang bapak pada anaknya. Begitulah Pak Hari, rendah hati dan bersahaja.
Ada 2 hal yang saya ingat beliau katakan.
Pertama,
“Arto, kunci bisnis adalah dengan membuat ukuran bisnismu kecil tapi begitu banyak sehingga jika terjadi kegoncangan kamu bisa menutupnya, memindahkan atau merubahnya dengan mudah. Kecil memudahkanmu untuk bermanuver karena keadaan jaman akan selalu berubah.
Luar biasa, jauh sebelum kita populer bicara disrupsi beliau sudah memprediksinya lebih dulu. “Banyak orang bermimpi untuk punya usaha dan menjalankannya lewat orang lain saat perusahaannya besar kelak. Tapi itu tidak mungkin. Bagaimanapun perusahaan selalu memerlukan kehadiran kita. Sekecil apapun peran kita selama kita masih ada dalam perusahaan itu maka kita harus mengambil peran yang ada di dalamnya. Karena kita lah yang membangun dan menghembuskan roh di dalamnya. Dalam budaya timur kita tidak bisa benar benar meninggalkan perusahaan kita .
Kedua,
Nikmati hidup. Dulu omset saya hanya 100 juta. Kita bekerja keras. Tahun depan kami mencapai 300 juta. Kami kerja keras lagi. Dan kami mencapai 1 Milyard. Terus kami lakukan bertahun – tahun sampai kita bisa dapat ratusan milyard. Saya senang tapi apa? Setelah berpuluh – puluh tahun saya baru sadar kalau saya seperti hamster kecil yang bermain di kandangnya yang berputar. Seberapa pun besar target maka tahun berikutnya pasti akan di naikan dan kita harus terus mengejarnya.
Hidup bukan cuma soal uang. Tapi soal keluarga, teman, lingkungan. Jangan mengejar uang tapi kejarlah arti hidupmu. Jangan lakukan apa yang saya lakukan.
Saya merinding mendengarnya. Tidak menyangka kalimat itu keluar dari seorang tokoh retail Indonesia.
Saat saya mengenalnya Pak Hari telah memiliki resort Taman Matahari. Sebuah resort yang dibangun untuk anak – anak dan masyarakat menengah ke bawah agar mereka bisa menikmati wahana yang berkelas. Ia tinggal di sana. Hidup di antara anak – anak desa di sana. Kamarnya dari kolam berenang anak -anak sangat dekat. Ia sungguh menikmati hidupnya dan membangun hubungan yang indah dengan masyarakat sekitar.
Sepertinya Pak Hari telah membalas “kesalahannya” dengan hidup penuh arti bagi kemanusian di hari – hari tuanya.
Selamat jalan pribadi dan mentor yang bijak, tulus dan rendah hati. Kami akan selalu mengenangmu Pak Hari. Kami belajar banyak soal arti tanggung jawab, komitmen, kehidupan, kerja keras dan kemanusiaan.
Terima kasih sudah membantu Indonesia menjadi semakin baik.
Arto Soebiantoro,
Brand Activist.
Pemerhati brand