SETELAH Pantone, sebuah perusahaan yang bermarkas besar di Carlstadt, New Jersey merilis trend warna 2019 yaitu living coral, kini mereka merilis tren warna untuk 2020, yakni calssic blue. Hal ini memang telah menjadi tradisi tahunan Pantone sebagai institusi spesialis warna untuk mengumumkan warna yang bakal menjadi tren setahun ke depan. Umumnya mereka akan mengumumkan tren itu pada awal Desember.
Biru rupanya menjadi tren warna favorit Pantone. Biru telah empat kali menjadi pilihannya, sebut saja Cerulean (2000), Aqua Sky (2003), Blue Turquoise (2005), Blue Iris (2008) dan Serenity (2016). Memang biru kali agak berbeda karena cenderung lebih gelap. Bayangkan warna itu terdapat dalam bluberi atau kaleng Pepsi.
Laurie Pressman, Wakil Presiden Pantone Laurie Pressman mengatakan warna ini punya keistimewaan tersendiri bila dikaitkan dengan situasi dunia yang belakangan semakin tak menentu. “Ini biru yang menentramkan hati, penuh ketenangan dan rasa percaya diri. Warna ini membangun sebuah hubungan,” kata Laurie seperti dikuti dari Time.
Warna ini juga mampu memberikan pesan positif meski tidak salah jika warna classic blue punya kesan negatif karena dalam bahasa Inggris erat kaitannya dengan perasaan sedih atau melankolis. Tak heran bila ada genre musik bernama ‘blues’ yang merupakan luapan ekspresi kesedihan kaum kulit hitam di masa perbudakan.
Leatrice Eiseman, Direktur Eksekutif Pantone tidak sepakat dan berpandangan perspektif itu hanya cocok dilekatkan pada pandangan orang tua. “Itu hanya reaksi generasi yang lebih tua,” katanya seperti dikutip New York Times.
Pantone pun akhirnya sepakat classic blue mampu memberikan kesan rona elegan yang abadi dalam kesederhanaan. Color of The Year yang ditetapkan oleh Pantone ini tentu saja bisa diterapkan di berbagai lini bisnis seperti make-up, gadget, fesyen, instalasi seni yang mengutamalan sensory, dan dekorasi rumah.
Detik.com/smithsonianmag.com/Fimela